Laman

Kamis, 29 November 2012

Ternyata Bukan Yogyakarta


Ternyata Bukan Yogyakarta
Tak pernah ku bayangkan aku bisa benar-benar menginjak kota pelajar  yang begitu indah dan memesona. Malam itu tepat pukul 21.00 WIB. Pesawat yang kunaiki  mendarat di bandara Adjisucipto. Ternyata Om dan keluarganya telah menanti kedatanganku, karena di rumahnya lah kelak aku akan menginap. Aku turun dari pesawat untuk yang pertama kalinya sepanjang perjalanan hidupku, sungguh rahmat dan kasih sayang Sang Pencipta (Allah SWT) begitu besar kepadaku.
“Bismillah...” aku menginjak kota Jogja
“Subhanallah...” belum lama setelah ku nyalakan handPhoneku
“Hallo Om.”
“Bunga, kami sudah ada di dekat pengambilan barang. Kamu jalan lurus saja ke dalam ya!”
“Iya Om.”

Sabtu, 24 November 2012

cerpen


Ku Awali Dengan Bismillah, Dan Ku Akhiri Dengan Alhamdulillah

“Assalamu’alaikum..”
“Waaalaikumsalam” sahut seorang wanita yang sedang menggendong anak menghampiri. “Mba  ini ada undangan” pak pos itu menyerahkan surat yang ada di tangannya, “Oh iy terimakasih” sambil membaca undangan  tersebut.“Mari mba” pak pos permisi dan meneruskan pekerjaannya kembali.
Undangan tersebut ditujukan kepada Syaiful, wanita itu langsung menemui abangnya yang sedang tidur sedari tadi malam. Yah, begitulah tabi’at pemuda yang akrab disapa “Iful” itu. nyaris tiap malam dia pulang larut bahkan tak jarang saat azan subuh berkumandang ia baru pulang ke rumah.

Sentuhan Rindu Untuk Bapak dan Ibuku Tercinta
Jam menunjukan pukul 15.00 wib, ku lihat dari jendela kamarku pepohonan nan rindang sedang  asyik menari diiringi nyanyian merdu sang  angin.  Ku pandangi  dengan seksama keindahan alam yang menyejukan mata dan menentramkan hati, aku teringat akan sosok yang lembut dan sangat halus hatinya. Yang apabila ia bicara selalu menentramkan jiwa , belaian lembut tangannya yang menyejukan hati , pelukan hangat yang menyuburkan rasa cintaku kepadanya, ia nya selalu inginkan yang terbaik untuk malikat-malaikat kecilnya.