Rindu Buat Kue
Jadi
teringat pengalaman pertamaku bikin kue, pernah kue keringku gosong dalam oven
waduh aku pangling sekali waktu itu. Pernah juga kue lapis legit yang resepnya
aku dapatkan dari bonus membeli oven, aku coba. E tau-taunya lapis legitku
hancur lebur aku tidak tau lagi mau menyebutnya apa hum sepertinya “lumpur”
bukan kue lagi namanya. Haduh, waktu itu hasil karyaku diledekin sama bapak dan
ibuku. Aku maluu sekali. O ya, aku memang terbiasa berkarya sesuka hati, mau
itu masakan ataupun kue hum… itu hobiku yang paling gila. Tapi ibuku selalu
mengatakan,” buatanmu enak….!” Aku hanya tersenyum malu. Ya, ibuku nyaris tidak
pernah bilang masakan atau apa pun yang aku buat ga enak, ibu selalu bilang
enak dan selalu jadi yang pertama mencicipi karyaku.
Waktu
SMA selama Bapak menjabat sebagai ketua komite di SMAku , setiap menjelang
lebaran pasti dapat THR berupa kupon untuk membeli bahan di Toko yang bekerja
sama dengan pihak Sekolah. THR itu sudah menjadi bagianku yang dipercayakan
bapak untuk mengelolanya. Wah…dengan semangatnya ni aku berbelanja ria membeli
bahan-bahan untuk membuat kue. Biasanya untuk lebaran haji aku tidak punya
waktu libur yang banyak jadi sepulang sekolah barulah aku mulai beraksi di
dapur tercinta. Biasanya selesai jam 23.00 wib terkadang kalau malam liburan
aku seakan-akan mau pergi piknik di dapurku itu, ku hamparkan tikar dank ubawa
bantal dan selimutku sambil menjaga bakaran kueku. Ibu dan adik-adikku biasa
yang menemaniku di dapur. Kami sambil bersenda gurau sesekali bapak datang
memantau ke dapur setelah keluar dari ruang kerjanya. Beliau tersenyum melihat
anak istrinya yang sedang berkumpul bersama.
Kue
buatanku memang tak selezat bikinan pakar kue dan tak seindah buatan mereka
yang sudah mahir. But…teman-teman sekelasku suka berguru padaku mengenai kue
dan masakan. Biasanya kami sharing dan saling bertukar resep. Kalau lebaran
tiba, teman-temanku paling bersemangat datang kerumahku, apa yang ingin mereka
lihat? Kue buatanku dan resepnya yang diintai! Aku ini memang terbiasa suka
bertanya tentang hal yang ingin aku ketahui, ibuku yang punya banyak teman
kantor yang mahir membuat kue tak sungkan-sungkan aku berburu resep kepada
teman-teman ibuku. Aku datangi kerumahnya dengan membawa buku catatan kumpulan
resepku dan sebuah pulpen. Dengan antusiasku yang menggebu-gebu itu teman-teman
ibuku jadi merasa senang membagi ilmu mereka kepadaku. Tapi sayangnya tahun ini
aku tidak bisa berkarya di dapurku, mixerku, ceperku,oven kesayanganku….aku
kangen…! Terdengar kabar lagi kemaren ibuku bilang buku resep yang selama ini
jadi andalanku hilang… ya Rabb sedih sekali rasanya…
Sekarang
gantian ibuku yang menggunakan peralatan dapurku itu, ibu yang mengirimiku kue buatannya sekarang.
Yang waktu ada aku di rumah ibu tak sempat sama sekali menyentuh barang-barang kueku
itu di karenakan kesibukannya yang luar biasa. Tapi sekarang jumlah Bidan di
Puskesmas sudah bertambah jadi jam kerja ibu pun sudah agak normal jadi..bisa
menyempatkan diri untuk berkarya menggantikan putri tercantiknya ini, pasalnya
anak perempuannya Cuma satu jadi akulah
putrinya yang paling cantik. Hehe
Edisi lebaran ^_^