“Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. At-Taghaabun: 16)
“ Saya baru selesai
operasi 3 januari lalu dok dan sekarang sudah tanggal 29 maret. Kemarin waktu
saya konsul kata dokternya saya bisa bawa motor
tapi pelan-pelan. Dan dua hari ini saya bawa motor sendiri berangkat
dinas. Tadi malam saya dinas dok, memang rasa sakit pasca operasi masih sering
sakit jika beraktivtas terlalu banyak. Biasanya masih bisa saya paksakan dok,
pagi tadi saya tidak bisa memaksakan keadaan. Setelah minum obat saya langsung
diminta istirahat sama kakak perawat, melihat keadaan saya CI lapangan menelpon
dosen karena khawatir dengan keadaan saya. Dari pihak kampus ternyata sudah
membuat surat izin dan sekarang saya diminta untuk meminta surat izin keterangan
sakit dari dokter. Menurut dokter gimana? Tidak apa-apakah jika saya paksakan
keadaan saya? Saya masih sanggup insya Allah, karena setiap harinya memang
terasa sakitnya dok, saya hanya butuh istrahat saja sebentar memulihkan keadaan…hari
ini saya libur, biasanya setelah mnum obat dan tidur keadaan saya bisa pulih
dok.”
“Sebenarnya semua
tergantung sama kamu, tapi tidak apa-apa jika dipaksakan jika kamu masih sanggup.
Coba saya cek keadaan umum kamu (Sambil membuka kelopak bawah mata). kamu boleh lanjut, cuma jangan bawa motor sendiri dulu lagi, antar jemput aja dulu. nanti kalau sudah enakkan baru bawa motor sendiri lagi. Tapi ini
tetap akan saya kasih ya suratnya, bisa dipakai jika diperlukan, sekalian saya
resepkan obat nyerinya.”
Ya Tuhan, Laparatomi kista ovarium sinistra? benarkah? Itukan operasi besar, kalau pada orang melahirkan itu namanya caesar (Sc). Aku tertunduk lesu merenung.
Entah apa yang
menjadikan gadis 19 tahun itu begitu kuat dimataku. Dia sangat bersemangat, tak
kutemukan sedikitpun keluh kesah dari bibir manisnya. Baru hari ini aku
mengetahui keadaannya selama 2 minggu lebih sama-sama. Dia tampak baik-baik
saja, tenang dan selalu tersenyum dengan anggunnya. Ramah dengan pasien maupun
keluarga pasien, aku kadang malu sendiri. Sebagi senior dia yang baru semester
awal saja sudah menguasai komunikasi yang begitu nyaman dan santun. Ah, yang
membuatku tersentak. Dia selalu shalat duha, membawa Al-Qur’an jika ada jam
kosong dinas malam kutemukan dia sujud di seprtiga malam. Membaca Al-qur’an. Sedangkan
aku? Shalat lima waktu saja masih belang-belang kambing. Tuhan, semoga engkau
selalu melindunginya dan memberikan kekuatan pada gadis yang sangat menjaga
dirinya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar