Curahan Hati Si Adek
Oleh: Nurhani Gusrini
Wajahnya
pucat. Tubuh terbujur di selimuti perasaan khawatir, gelisah dengan kondisinya
yang lemas karena sakit. Ia memandang ke arahku yang juga terbaring menahan
rasa sakit yang melanda “ kak, apa yang kakak sedang pikirkan? Adek lagi
mikirin gimana kuliah adek ni kak. Udahlah
gak masuk, takut dosen gimana-gimana.
Adek juga lagi gak tenang dengan kehidupan asrama yang sangat berbeda dengan apa yang adek kira sebelum masuk ke sini…”Aku tersenyum menatap ke arahnya dengan santai aku menjawab “Gak ada mikirin apa-apa. Fine-fine aja. Menikmati rasa sakit ini dek.”
Adek juga lagi gak tenang dengan kehidupan asrama yang sangat berbeda dengan apa yang adek kira sebelum masuk ke sini…”Aku tersenyum menatap ke arahnya dengan santai aku menjawab “Gak ada mikirin apa-apa. Fine-fine aja. Menikmati rasa sakit ini dek.”
“Jujur
kak, adek iri sekali dengan kakak. Santai dan meneduhkan. Adek ingin sekali bisa
seperti kakak cara berpikirnya.”
Mendengar
pernyataannya itu..aku langsung meraih tangannya dan menggenggam erat dengan
menatap matanya lekat-lekat. “Sayang…kakak gak terlalu memusingkan kehidupan
dunia ini, yang ada dalam otak dan benak kakak gimana caranya supaya Allah
ridho dengan kehidupan kakak dan berusaha menjadikan diri ini bermanfaat bagi
orang lain.” Seketika suaranya memecah air dalam gelas orbit mata indahnya. “Kak…
adek Cuma bisa ngomong kayak gini sama kakak aja, tidak dengan yang lain. Adek sangat
mengagumi kepribadian kakak yang sangat luar biasa. Semua itu adek lihat dan
rasakan bagaimana cara kakak menenangkan teman kita Risa, kata-katamu kakak
membuat adek menangis. Kau sungguh bijak kak, andai adek bisa seperti kakak. Tapi
berbeda sekali, adek hanya bisa mengeluh dan berpikiran bagaimana kalo adek gak
mampu menjalani semua ini..bagaimana kalo adek tiba-tiba berhenti di tengah
jalan karena saking sulitnya menjalani kehidupan baru ini kakak… tapi kalo adek
mengeluh dengan orang tua, pasti mereka hanya akan menjawab ini kan pilihanmu..
tentunya mereka akan sangat rugi sekali jika adek nekat untuk keluar dan pindah
kuliah di tempat yang lain… sudah berapa puluh juta uang yang mereka
keluarkan..tapi kak..adek gak sanggup rasanya sulit dan gak enak sekali……”
bulir bening berjatuhan mengguyur pipinya.
“Memang
tidaklah mudah menjalani kehidupan yang tidak kita inginkan dek. Tapi yakinlah,
Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Kakak juga
demikian..jangan dikira selama ini kakak mampu tersenyum dan tampak ceria tanpa
beban. Itulah cara kakak untuk mengabur rasa berontak dan rasa bosan kakak,
selalu berusaha membuat suasana hati nyaman. Mungkin kau sering mendengar
kekesalan sekaligus rasa bahagia teman-teman sekamar kita melihat dan mendengar
ketika kita sibuk menghadapi ujian kakak malah membahas ketidak sabaran kakak
akan terjun dinas. Mind set, pola piker kita yang harus dirubah dek. Jika adek
terus-terusan berpikiran seperti itu ya selamanya juga akan begitu. Tidak aka
nada perubahan dan kemajuan sayang.. cobalah untuk membuka pikiran positfmu. Yup
positif thinking always… bukankah Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya? So,
jangan pernah khawatir dan takut,,,ingatlah, hanya dengan mengingat Allah
(dzikrullah) hati akan menjadi tenang.,..kakak juga tidak pernah menginginkan
jalan hidup kakak seperti ini. Kakak maunya tetap dengan pilihan kakak kemarin,
Dakwah. Tapi Allah berkata lain.. dan kakak sebagai hamba-Nya hanya bisa
mencoba untuk ikhlas dan sabar menjalani mau-Nya. Karena kakak selalu yakin Akan
janji Allah, Janji Allah itu Pasti! Kakak ikut apa kata dan keinginan orang tua
kakak pindah di kesehatan terutama kehidupan asrama ini. Itu semua kakak
lakukan demi mengharap ridho-Nya. Apalah artinya kehidupan ini jika Allah gak
ridho dengan apa yang kita lakukan. Ya gak? Tujuan kakak bukan lagi menjadi
seorang Bidan tapi ingin bertemu dengan-Nya dalam keadaan yang Dia inginkan. Bagaimana
caranya? Ya kakak berusaha untuk selalu mengerjakan apa yang di perintahkan-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya. Kakak gakpernah berpikir untuk menjadi yang
terbaik dek, tapi kakak akan berusaha semampu kakak melakukan dan mempersembahkan yang terbaik untuk
orang-orang yang kakak cintai, orang-orang yang ada si sekeliling kakak dan
seluruh ummat. Khairunnuas amfahum linnaas, sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi manusia lainnya. Syukuri apa yang ada dek… apa yang telah orang
tua kita korbankan untuk kebahagiaan dan masa depan kita, apa yang telah mereka
berikan dan apa yang mereka harapkan.. ya sayang? Dan yakinlah. Yakin seyakin yakinnya terhadap
Allah yang menghidupkan dan mematikan, yakinlah Dia tidak akan pernah
membiarkan kita berjalan sendiri…ada Dia yang selalu menjaga, memelihara serta
menuntun kita.. dan selalu ada Dia dalam setiap hembusan nafas dan kedipan mata
kita. Syukur dan keyakinan yang kuat membuat sabar tak berbatas… jadi
bersabarlah sayang…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar